Monday, March 14, 2016

Malang Trip Day One : Accident

Hello Blog !
Finally we meet again. Haha..
Forgive me for neglecting you for such a looonngg time.
"Every cloud has a silver lining."
This time I'm going to tell some stories about my trip to Malang from March 9th - 13th, 2016.
Check it out !


Malang Trip : Day One


Yeeayy finally I go traveling. Hahaa..
But at first day, unexpected incidents happened. We were about departing from home. Me and my daughter just sat down on the middle seat in the car. My 15 months old daughter was sooo active, she held on the car door, staring at the window. Suddenly my father came from the car door in which my daughter held on. He didn't know that she was there. He just opened the car door and my daughter  lost her grip. She fell down. Her right face touched the ground. It was a depressing moment. She got a lump in her forehead. She was crying out loud. Everyone was scolding me because I didn't take care of my daughter well. I was crying and feeling sooo guilty. I didn't talk during our trip to the airport. But my feeling was better when we arrived at airport and my husband ask me apologize. Haha..


Half an hour later, we arrived at Abdul Rachman Saleh Airport. We waited for our baggage, but somehow we couldn't find them. We asked to the airport officers and they said that our baggage was likely left at Soekarno-Hatta Airport. We were quite angry but the officers promised that the baggage would be delivered to our airport as soon as they arrived. So we left the airport and went to hotel.


That was not a good start for this Malang trip, but me and my husband tried to calm and relax, since we met our families at the hotel.


On the night, we went to Batu Night Spectacular. It is a place where we can see beautiful lamps and lanterns all around. There are also some rides like those at Dufan. My daughter, Almira, was sooo happy as soon as she saw the lamps and lanterns. She was so excited that she wanted to walk alone by herself. She wanted to hold every lamps and lanterns she saw. She really loves the lights.




Apart from the unpleasant experience at the start, we quite enjoy the first day in Malang. It's a beautiful and tidy city. The appearance of the city is not much different from Jakarta. I'll tell you the 2nd day story at next post !

x

Wednesday, May 7, 2014

Marry your best friend

"I'm lucky I'm in love with my best friend...lucky to have been where I have been...lucky to becoming home again..lucky we're in love in every way..lucky to have stayed where we have stayed..lucky to becoming home someday..."


Ah well...I'm married now ! Sekarang saya sudah menikah, akhirnya. Sekitar enam bulan yang lalu, tepatnya tanggal 27 Oktober 2013. Acara yang sederhana tapi sangat melegakan karena akhirnya saya punya pendamping hidup yang sesuai dengan pilihan saya. Yang selama ini saya perjuangkan cintanya dengan sepenuh jiwa. I've never tried that hard for someone's heart before.

Yes ! Dia adalah sahabat saya semasa kuliah. Pria yang dulu waktu kuliah cuma jadi tempat saling curhat, saling berdebat atas suatu masalah, ataupun berkoalisi atas masalah yang lain. Dulu selama hampir 4 tahun kuliah (artinya 4 tahun juga bersahabat sama dia), tidak pernah terpikir oleh saya bahwa suatu hari akan menikah dengannya. Tapi saya menyadari dari dulu, selama 4 tahun itu, saya sangat peduli padanya. I will never let someone or something hurt him or make him feel bad.

Dulu, saya hampir tahu semua cerita tentangnya. Termasuk keluarganya, skripsinya, bahkan semua perempuan yang dia suka. Well, waktu itu dia pernah suka dengan sekitar 5 orang perempuan dalam waktu yang bersamaan. Pernah mengajak kencan beberapa di antaranya, dan bahkan pernah menyatakan perasaan ke beberapa di antaranya. Tapi satupun tidak ada yang jadi. That's really something huh? Dulu saya cuma bisa menertawakan dan bilang ke dia "you are really a playboy ! Just choose one and leave the others."

Sampai suatu hari, di semester akhir masa perkuliahan, ketika skripsi menggalaukan kehidupan saya dan teman-teman seangkatan, saya menyadari ada yang berubah di dalam hati saya. Ada lebih banyak keinginan untuk bertemu dengan sahabat saya itu, ada lebih banyak keinginan untuk membantunya, ada lebih banyak keinginan untuk mengobrol berdua. Lalu bagaimana? Tentu saja seperti saya yang sebelumnya, tidak pernah berani menyatakan perasaan. Apalagi ke sahabat sendiri. Banyak sekali pertimbangannya. Tapi entah kenapa kali ini ada dorongan yang kuat untuk memperjuangkan. Ada ketidakrelaan jika harus melepaskan (lagi) seperti sebelum-sebelumnya. Ada kecemburuan yang kuat jika harus melihat dia bersama dengan yang lain. Yah..singkat cerita, perjuangan demi perjuangan pun dilakukan. Tawa, air mata datang silih berganti membuat lelah sendiri. Tapi apa saya menyerah? Tidak. Sampai suatu hari, perjuangan saya membuahkan hasil. Dia menyatakan sayang pada saya. Tapi bahkan setelah menyatakan sayang pun dia tetap tidak mau berkomitmen dengan saya. Sehingga saya pun harus berjuang lagi, lagi-lagi dihiasi tawa dan air mata. Sampai akhirnya, kami menikah. Yes, we're married now. :)

Menikah dengan sahabatmu itu menyenangkan. Kita sudah saling tahu kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga tidak terlalu kaget saat menjalani kehidupan setelah nikah. Baik buruknya dia kita sudah tahu. Yang menjadi masalah bagi seorang pencemburu seperti saya adalah masa lalunya. Saya tahu betul siapa saja perempuan yang pernah dia suka, dan bagaimana dia memperlakukan perempuan itu dulu. Hal itu masih membuat saya cemburu kalau saya mengingatnya. Yang lebih parah lagi, saya merasa enggan bertemu ataupun berteman dengan perempuan-perempuan itu. Dan merasa marah kalau suami saya bertemu dengan mereka meskipun secara tidak sengaja.

Tapi saya terus berdoa agar saya diberi keikhlasan atas masa lalu itu. Belajar agar bisa melupakan yang telah lalu. Berusaha tidak memutus tali silaturahim dengan perempuan-perempuan itu yang dulu juga adalah temanku. Because I believe (or at least I try)  now he only loves me. Because he was my best friend, is still and will always be. :)

Monday, January 23, 2012

Tomorrow


I wish I would never make this song as a theme song of my life..

Sunday, January 22, 2012

gurauan hujan

Lalu bulir itu jatuh dari jendela hati tatkala langit tak mampu menahannya dari rasa bersalah karna mengabaikan laut yang membuatnya ada..

Horizon

Biarlah biru yang meminta angin pergi membawa jingga ke horizon yang ada dirimu..